“UGM, mereka akan mempelajari motor listrik, dan nantinya untuk melokalisasikannya,” kata Direktur PT Triangle Motorindo, Sutjipto Admotjo di Jakarta.
Hal ini tentu perlu dilakukan, karena Viar Q1 saat ini memang masih mengandalkan Bosch sebagai motor penggeraknya.
“Memang Bosch memperbolehkan teknologi mereka diambil alih? Kalau negara Eropa kan, mereka lebih terbuka untuk masalah R&D. Mereka-kan mempublish perkembangan mereka, jadi semua orang bisa baca,” katanya.
“Jadi bukan paten, tapi apa yang mereka temukan akan diinfokan. Jadi orang tahu di negara ini kemajuannya sudah sampai mana. Sehingga diharapkan Viar dan UGM bisa research bersama-sama,
Lalu kapan Viar akan benar-benar melokalkan motor listrik Viar Q1?
“Kita tinggal lihat aja, di dalam negeri ini produk apa yang ada. Karena kan kalau bicara, misalnya mau buat dalam negeri. Ya kita kan bicara balik lagi ke bahan baku. Besinya untuk mencapai harga murah ada atau tidak? Karena kan basis impor industri Indonesia boleh dibilang agak kurang,” tambahnya. (lth/ddn)